Sekretaris Kabupaten Nunukan Tommy Harun memerintahkan Dinas Pertambangan dan Energi Nunukan untuk melakukan sosialisasi pembangunan jaringan listrik bawah laut yang akan menginterkoneksikan Sebaung, Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik ,,,, selengkapnya
Tim Pantau Pekerjaan Jaringan Listrik Bawah Laut di Nunukan
NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Tim Peninjau Pengerjaan Kabel Jaringan Bawah Laut, terus memantau progres pekerjaan pembangunan jaringan listrik kabel bawah laut yang menghubungkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) Sebaung dengan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.
Tim dimaksud terdiri dari TNI AL, Kementerian Perhubungan, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, PT PLN, Dinas Pertambangan dan Energi Nunukan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Nunukan, Dinas Kelautan dan Perikanan Nunukan serta Badan Lingkungan Hidup Daerah Nunukan.
Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Nunukan Ambrosius Lawe Tukan mengatakan, dari peninjauan itu diketahui pekerjaan pembangunan jaringan terus dilakukan pihak kontraktor.
Selain meninjau pekerjaan di laut, tim juga meninjau pekerjaan pembangunan gardu tegangan rendah yang tersebar di tiga titik di Kecamatan Nunukan Selatan. Selain itu tim meninjau pemasangan patok yang nantinya akan dibangun jaringan listrik saluran udara tegangan menengah.
“Dari PLN sendiri maupun dari perhubungan dari beberapa itu, kita kemarin melakukan peninjauan ke lokasi pembentangan kabel itu. Sehingga kita lihat proggresnya terus berjalan, karena masyarakat kan menunggu hasilnya. Kita berharap juga di lapangan, pada saat pelaksanaan kegiatan tidak terjadi masyarakat kurang merespon dengan baik,” ujarnya, Kamis (8/11/2012).
Dari peninjauan ini pula, belum ditemukan kendala yang dapat menghambat pembangunan jaringan dimaksud. Pembangunan jaringan ini juga tidak menggangu aktivitas masyarakat di laut.
Kepala Bidang Kelistrikan Distamben Nunukan Yosua Batara Payangan mengatakan, sejauh ini material kabel yang akan ditanam dibawah laut telah dikirim ke Nunukan.
Nantinya dari pembangkit dimaksud akan disalurkan listrik dengan daya 2x5 MW untuk melayani kebutuhan warga di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.
Jaringan kabel bawah laut ini total sepanjang 18.500 meter dengan rincian sepanjang 15.000 meter untuk menghubungkan Sebaung dan Pulau Nunukan serta sepanjang 3.500 meter untuk menghubungkan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik. Untuk pembangunan PLTMG dan jaringan kabel bawah laut itu, PT PLN menginvestasikan dana sekitar Rp200 miliar.
Selama ini baru sekitar 48 persen rumah tangga di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik yang menikmati listrik dari PT PLN. Warga di Pulau Nunukan selama ini mendapatkan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sungai Bilal dengan kapasitas daya 7 MW yang terpakai antara 5-6 MW.
Sementara warga di Pulau Sebatik mengandalkan PLTD dan PLTS terpusat dengan kapasitas daya sekitar 5 MW. Dengan terbatasnya listrik yang tersedia, masih banyak daftar tunggu pelanggan yang belum terlayani PT PLN.
Dengan kondisi dimaksud, pemerintah Kabupaten Nunukan berupaya memenuhi kebutuhan penerangan warga dengan memberikan bantuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Sumber:
Tribun Kaltim - Kamis, 8 November 2012
Pemkab Nunukan Bentuk Tim Dukung Jaringan Listrik Bawah Laut
NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Pemerintah Kabupaten Nunukan membentuk tim terpadu guna mendukung pembangunan jaringan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) Sebaung ke Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik. Jaringan tersebut selain akan melintasi daratan, juga terhubungkan melalui kabel bawah laut. PLTMG Sebaung mengalirkan daya sebesar 2 x 5 megawatt (MW).
Asisten II Setkab Nunukan Hanafiah mengatakan, langkah yang dilakukan Pemkab Nunukan ini untuk menggenjot target Pemkab Nunukan memenuhi ketersediaan listrik di Pulau Nunukan, Pulau Sebatik dan Kecamatan Krayan.
Ia menjelaskan, tim terpadu bertugas membantu pelaksanaan pembangunan jaringan listrik dimaksud, terutama menghadapi sejumlah kendala yang berhubungan dengan aktivitas masyarakat maupun penggunaan lahan.
"Misalnya dengan nelayan, kemudian petani rumput laut termasuk juga mungkin masyarakat kita yang daerahnya terlewati kabel udara listrik. Ini akan kita coba bantu," ujarnya.
Demikian juga jika pembangunan jaringan dimaksud berada di kawasan hutan. Jika hal itu terjadi, tim akan meminta Dinas Kehutanan dan Perkebunan Nunukan meneliti.
"Jika memerlukan izin khusus, tentu Pemkab Nunukan akan membuat surat untuk minta izin kepada Menteri Kehutanan. Demikian pula Pak Gubernur. Inilah bentuk dukungan kita, sehingga dengan dukungan ini tidak ada kendala berarti. Sehingga tidak ada hambatan untuk aktivitas pembangunan PLTMG ini," ujarnya.
Direncakan jaringan listrik dari Sebaung ke Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik dibangun sepanjang 36 kilometer.
"Rencananya nanti akan dilewati termasuk sampai ke Sungai Bilal kemudian ke Sebatik. Ini kan harus melewati laut juga, harus melewati darat. Semuanya kita antisipasi dan kita dalam waktu dekat melakukan sosialisasi informal kepada masyarakat. Kita sampaikan, kita akan mendapatkan pembangunan listirk dengan sumber penggerak gas dari Sebaung," ujarnya. (*)
Tribun Kaltim - Senin, 15 Oktober 2012
Jaringan Listrik Bawah Laut Nunukan Ditanam Robot
NUNUKAN - Kabupaten Nunukan menjadi daerah pertama di Indonesia yang akan menggunakan teknologi robot untuk pekerjaan penanaman kabel listrik bawah laut.
Jaringan listrik kabel bawah laut ini akan menghubungkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) Sebaung dengan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.
Nantinya dari pembangkit tersebut akan disalurkan listrik dengan daya 2x5 MW untuk melayani warga di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.
"Jadi secara teknis pembangunan jaringan ini sudah tidak masalah. Dan perlu kita bangga juga sebagai orang Nunukan bahwa pola pekerjaan sistem ini Nunukan yang pertama di Indonesia. Ada beberapa kabel laut di beberapa tempat tetapi polanya lama," ujarnya.
Teknologi robot ini menggunakan sistem pekerjaan seperti mengancing resleting celana. "Jadi kabel dimaksukkan, yang menggali robot. Sehingga tidak terjadi manusia sampai dua meter ke bawah. Dengan teknologi robot, sistemnya seperti menarik resleting celana," ujarnya.
Dengan sistem ini pula, masyarakat tidak akan terganggu dalam waktu cukup lama. Dari pihak perusahaan sendiri telah menyampaikan, pekerjaan menghubungkan antarpulau dengan galian dua meter di dasar laut, hanya menghabiskan waktu selama seminggu.
Ia memaklumi jika ada masyarakat yang khawatir jaringan bawah laut ini akan mengganggu aktivitas nelayan. Namun ia menegaskan, kabel tersebut tidak dibiarkan mengambang di permukaan laut melainkan akan ditanam sedalam dua meter dari dasar laut.
"Di Indonesia sebenarnya bukan baru di Nunukan dan Sebatik kabel bawah laut. Antara Jawa-Bali sudah ada dan pengalaman menunjukkan bahwa jika proses awal tidak dilakukan dengan benar maka ada yang menyangkut terjadi kecelakaan laut akibat sangkutan," ujarnya.
Pihak perusahaan sudah memperhitungkan, jangkar kapal tidak mungkin tertanam hingga dua meter. Dengan salah satu contoh ini, masyarakat diminta tidak perlu khawatir dengan penanaman jaringan kabel bawah laut ini. Apalagi nantinya dialur tersebut akan diberikan tanda khusus yang dapat diketahui masyarakat.
"Tetapi prinsipnya ini garansi langsung pihak PLN bahwa ini aman," ujarnya.
Kepala Distamben Nunukan, Abdul Azis Muhammadiyah mengatakan, pembangunan jaringan bawah laut ini sudah melalui kajian dan ada studi lingkungan terhadapnya sebelum diputuskan untuk memasang jaringan kabel bawah laut.
"Jadi saya pikir itu sudah melalui kajian dan ada studi sebelum kita tetapkan hal itu. Jadi tidak perlu khawatir, itu sudah kita bahas pada lintas SKPD maupun ada kajian lingkungan tentang hal itu," ujarnya.
NUNUKAN - Kabupaten Nunukan menjadi daerah pertama di Indonesia yang akan menggunakan teknologi robot untuk pekerjaan penanaman kabel listrik bawah laut.
Jaringan listrik kabel bawah laut ini akan menghubungkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) Sebaung dengan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.
Nantinya dari pembangkit tersebut akan disalurkan listrik dengan daya 2x5 MW untuk melayani warga di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.
"Jadi secara teknis pembangunan jaringan ini sudah tidak masalah. Dan perlu kita bangga juga sebagai orang Nunukan bahwa pola pekerjaan sistem ini Nunukan yang pertama di Indonesia. Ada beberapa kabel laut di beberapa tempat tetapi polanya lama," ujarnya.
Teknologi robot ini menggunakan sistem pekerjaan seperti mengancing resleting celana. "Jadi kabel dimaksukkan, yang menggali robot. Sehingga tidak terjadi manusia sampai dua meter ke bawah. Dengan teknologi robot, sistemnya seperti menarik resleting celana," ujarnya.
Dengan sistem ini pula, masyarakat tidak akan terganggu dalam waktu cukup lama. Dari pihak perusahaan sendiri telah menyampaikan, pekerjaan menghubungkan antarpulau dengan galian dua meter di dasar laut, hanya menghabiskan waktu selama seminggu.
Ia memaklumi jika ada masyarakat yang khawatir jaringan bawah laut ini akan mengganggu aktivitas nelayan. Namun ia menegaskan, kabel tersebut tidak dibiarkan mengambang di permukaan laut melainkan akan ditanam sedalam dua meter dari dasar laut.
"Di Indonesia sebenarnya bukan baru di Nunukan dan Sebatik kabel bawah laut. Antara Jawa-Bali sudah ada dan pengalaman menunjukkan bahwa jika proses awal tidak dilakukan dengan benar maka ada yang menyangkut terjadi kecelakaan laut akibat sangkutan," ujarnya.
Pihak perusahaan sudah memperhitungkan, jangkar kapal tidak mungkin tertanam hingga dua meter. Dengan salah satu contoh ini, masyarakat diminta tidak perlu khawatir dengan penanaman jaringan kabel bawah laut ini. Apalagi nantinya dialur tersebut akan diberikan tanda khusus yang dapat diketahui masyarakat.
"Tetapi prinsipnya ini garansi langsung pihak PLN bahwa ini aman," ujarnya.
Kepala Distamben Nunukan, Abdul Azis Muhammadiyah mengatakan, pembangunan jaringan bawah laut ini sudah melalui kajian dan ada studi lingkungan terhadapnya sebelum diputuskan untuk memasang jaringan kabel bawah laut.
"Jadi saya pikir itu sudah melalui kajian dan ada studi sebelum kita tetapkan hal itu. Jadi tidak perlu khawatir, itu sudah kita bahas pada lintas SKPD maupun ada kajian lingkungan tentang hal itu," ujarnya.
Sumber: Tribunnews.com - Kamis, 4 Oktober 2012
PLTG Sebaung Nunukan Mulai Dibangun
PLTG Sebaung Nunukan Mulai Dibangun
Bupati Nunukan |
Nunukan - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTG) di Sebaung Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur
mulai dikerjakan oleh kontraktor pemenang tender yang dilaksanakan
pemerintah pusat.
"Syukurlah PLTG Sebaung sudah mulai dikerjakan, mudaha-mudahan sudah bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Nunukan," ujar Bupati Nunukan, Basri di Nunukan, Kamis.
Dengan adanya PLTG Sebaung ini, Basri mengharapkan kebutuhan listrik masyarakatnya sudah dapat terpenuhi yang mana masalah listrik masih menjadi masalah krusial di wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut.
Jaringan listrik yang menggunakan bahan bakar gas ini, memiliki daya 2X5 megawatt yang akan mengaliri Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik menggunakan kabel di bawah laut, ujar Basri.
Bupati Nunukan mengatakan terkait dengan pembangunan PLTG Sebaung ini, pemerintah Kabupaten Nunukan telah membentuk tim yang akan membantu membuka jalur apabila jaringannya mengena lahan budidaya rumput laut masyarakat dan pertambakan.
Selain itu, tim itu juga yang akan membantu menarik jaringan kabel bawah laut menuju Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik yang direncanakan bercabang di Sei Jepun Kecamatan Nunukan Selatan.
"Jadi di Sei Jepun baru bercabang, untuk kabel ke Pulau Sebatik melalui Liang Bunyu dan jaringan lainnya menuju Pulau Nunukan," tekan Basri.
Ia menambahkan, jaringan kabel bawah laut ini sepanjang 20 kilometer lebih dengan investasi dari PT PLN (persero) senilai Rp200 miliar.
Mengenai kebutuhan listrik untuk wilayah III yaitu Kecamatan Sebuku, Lumbis dan Sembakung, Bupati Nunukan mengatakan akan tetap menjadi perhatiannya dan berupaya maksimal memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat di wilayah itu.
Bahkan lanjut dia, apabila kabel bawah laut PLTG Sebaung ini memungkinkan sampai ke wilayah III, akan diupayakan sampai kesana. Makanya pihak PT PLN saat sedang melakukan survey di Kecamatan Sebuku dan Kecamatan Seimenggaris.
Soal sosialisasinya kepada masyarakat yang akan dituju PLTG ini, Basri mengatakan sedang berlangsung dengan mengawali melayangkan surat kepada masing-masing pemerintahan kecamatan.
Tujuannya, kata dia, agar pemerintah kecamatan dapat membantu dan memberikan suppor PLN beserta konsorsiumnya atau pihak ketiga yang mengerjakan pembangunan tersebut.
Basri mengharapkan setelah PLTG Sebaung ini telah beroperasi dapat menjadi penarik investor masuk Kabupaten Nunukan dan dapat melayani industri kecil seperti home industri.
"Jadi nanti PLN yang mengelola PLTG Sebaung ini, dan posisi pemerintah Kabupaten Nunukan sebagai pemasok gasnya, katanya.
Kemudian, dia menambahkan, setelah PLTG ini beroperasi maka mesin-mesin milik PT PLN Ranting Nunukan dipastikan akan menganggur. Maka direncanakan akan dimanfaatkan untuk masyarakat daratan di wilayah III. (*)
Sumber: kaltim.antaranews.com - Kamis, 04 Oktober 2012
Kabel Listrik Bawah Laut di Nunukan Molor Lagi
NUNUKAN -- Rencana PT PLN untuk mengalirkan listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) dengan jaringan kabel listrik bawah laut dari Sebaung ke Pulau Nunukan tampaknya bakal molor lagi.
Jika rencana awal 27 Oktober tahun ini listrik tersebut sudah teraliri di Nunukan, saat pemaparan terbarunya dihadapan Kantor Bupati Nunukan pihak PT PLN menyebutkan, listrik baru bisa dialirkan pada Januari tahun depan. Paling cepat 25 Desember 2012.
Meskipun demikian, Bupati Nunukan Basri berharap semua pihak mendukung kelancaran pelaksanaan program dimaksud.
“Program ini sudah lama. Karena sudah jelas pemenang tendernya, yang memenangkan kabel bawah laut, maka kita sosialisasikan kepada semua stake holder dalam rangka memudahkan mereka bekerja karena menyangkut perizinan, amdal, UKL/UPL,” ujarnya.
Kepada masyarakat, perlu disosialisasikn jalur-jalur kabel yang dilalui di bawah laut maupun jaringan di udara. “Sehingga program ini diharapkan sesuai janji PLN paling lambat Januari 2013, kalau bisa 25 Desember sudah nyala,” ujarnya.
Pembangkit yang dibangun di Sebaung dengan memanfaatkan gas dari PT Medco ini akan menyuplai daya hingga 2 x 10 Megawatt. PT PLN membangun PLTMG Sebaung dengan kabel laut menuju Nunukan dan Sebatik baseload 8 MW.
Manajer Area Cabang Berau PT PLN (persero) Fansis Al Zauhari mengatakan, pembangkit tenaga gas di Sebaung dibangun di dalam ladang gas milik Medco. Ia mengatakan, jika pembangkit sudah kuat tentu yang terjadi akan ada kelebihan daya.
Sumber: Tribunnews.com - Kamis, 27 September 2012
"Syukurlah PLTG Sebaung sudah mulai dikerjakan, mudaha-mudahan sudah bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Nunukan," ujar Bupati Nunukan, Basri di Nunukan, Kamis.
Dengan adanya PLTG Sebaung ini, Basri mengharapkan kebutuhan listrik masyarakatnya sudah dapat terpenuhi yang mana masalah listrik masih menjadi masalah krusial di wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut.
Jaringan listrik yang menggunakan bahan bakar gas ini, memiliki daya 2X5 megawatt yang akan mengaliri Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik menggunakan kabel di bawah laut, ujar Basri.
Bupati Nunukan mengatakan terkait dengan pembangunan PLTG Sebaung ini, pemerintah Kabupaten Nunukan telah membentuk tim yang akan membantu membuka jalur apabila jaringannya mengena lahan budidaya rumput laut masyarakat dan pertambakan.
Selain itu, tim itu juga yang akan membantu menarik jaringan kabel bawah laut menuju Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik yang direncanakan bercabang di Sei Jepun Kecamatan Nunukan Selatan.
"Jadi di Sei Jepun baru bercabang, untuk kabel ke Pulau Sebatik melalui Liang Bunyu dan jaringan lainnya menuju Pulau Nunukan," tekan Basri.
Ia menambahkan, jaringan kabel bawah laut ini sepanjang 20 kilometer lebih dengan investasi dari PT PLN (persero) senilai Rp200 miliar.
Mengenai kebutuhan listrik untuk wilayah III yaitu Kecamatan Sebuku, Lumbis dan Sembakung, Bupati Nunukan mengatakan akan tetap menjadi perhatiannya dan berupaya maksimal memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat di wilayah itu.
Bahkan lanjut dia, apabila kabel bawah laut PLTG Sebaung ini memungkinkan sampai ke wilayah III, akan diupayakan sampai kesana. Makanya pihak PT PLN saat sedang melakukan survey di Kecamatan Sebuku dan Kecamatan Seimenggaris.
Soal sosialisasinya kepada masyarakat yang akan dituju PLTG ini, Basri mengatakan sedang berlangsung dengan mengawali melayangkan surat kepada masing-masing pemerintahan kecamatan.
Tujuannya, kata dia, agar pemerintah kecamatan dapat membantu dan memberikan suppor PLN beserta konsorsiumnya atau pihak ketiga yang mengerjakan pembangunan tersebut.
Basri mengharapkan setelah PLTG Sebaung ini telah beroperasi dapat menjadi penarik investor masuk Kabupaten Nunukan dan dapat melayani industri kecil seperti home industri.
"Jadi nanti PLN yang mengelola PLTG Sebaung ini, dan posisi pemerintah Kabupaten Nunukan sebagai pemasok gasnya, katanya.
Kemudian, dia menambahkan, setelah PLTG ini beroperasi maka mesin-mesin milik PT PLN Ranting Nunukan dipastikan akan menganggur. Maka direncanakan akan dimanfaatkan untuk masyarakat daratan di wilayah III. (*)
Sumber: kaltim.antaranews.com - Kamis, 04 Oktober 2012
Kabel Listrik Bawah Laut di Nunukan Molor Lagi
NUNUKAN -- Rencana PT PLN untuk mengalirkan listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) dengan jaringan kabel listrik bawah laut dari Sebaung ke Pulau Nunukan tampaknya bakal molor lagi.
Jika rencana awal 27 Oktober tahun ini listrik tersebut sudah teraliri di Nunukan, saat pemaparan terbarunya dihadapan Kantor Bupati Nunukan pihak PT PLN menyebutkan, listrik baru bisa dialirkan pada Januari tahun depan. Paling cepat 25 Desember 2012.
Meskipun demikian, Bupati Nunukan Basri berharap semua pihak mendukung kelancaran pelaksanaan program dimaksud.
“Program ini sudah lama. Karena sudah jelas pemenang tendernya, yang memenangkan kabel bawah laut, maka kita sosialisasikan kepada semua stake holder dalam rangka memudahkan mereka bekerja karena menyangkut perizinan, amdal, UKL/UPL,” ujarnya.
Kepada masyarakat, perlu disosialisasikn jalur-jalur kabel yang dilalui di bawah laut maupun jaringan di udara. “Sehingga program ini diharapkan sesuai janji PLN paling lambat Januari 2013, kalau bisa 25 Desember sudah nyala,” ujarnya.
Pembangkit yang dibangun di Sebaung dengan memanfaatkan gas dari PT Medco ini akan menyuplai daya hingga 2 x 10 Megawatt. PT PLN membangun PLTMG Sebaung dengan kabel laut menuju Nunukan dan Sebatik baseload 8 MW.
Manajer Area Cabang Berau PT PLN (persero) Fansis Al Zauhari mengatakan, pembangkit tenaga gas di Sebaung dibangun di dalam ladang gas milik Medco. Ia mengatakan, jika pembangkit sudah kuat tentu yang terjadi akan ada kelebihan daya.
Sumber: Tribunnews.com - Kamis, 27 September 2012
Ilustrasi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar